“Jadikan hidup Anda terbakar. Carilah mereka yang mengipasi apimu. ”- Rumi
Madani-News.com – Tidak ada proses pengetahuan berjalan dengan instan. Gagasan dan gerakan harus berjalan beriringan. Kesabaran menemani para penggerak, adalah kesadaran untuk tumbuh bersama. Hidup bukan hanya menemukan jawaban-jawaban, tapi juga bagaimana memperbaiki kualitas pertanyaan. Saling belajar, saling mendengar, saling berbagi inspirasi tentang tindakan-tindakan baik.
Sekolah desa hanya bagian kecil pintu masuk melihat Desa dari banyak sisi. Ada banyak sekali hal yang tidak kita ketahui, semakin banyak belajar tentu kita akan selalu merasa bodoh. Dari pemetaan yang ada, masalah yang ada pada desa menjadi titik awal mencari solusi. Ada 3 predikat melihat capaian dari Sekolah Desa yaitu Desa Sehat, Desa Cerdas dan Desa Hebat.
Desa Sehat adalah kondisi desa yang sudah terpenuhi pengembangan sumber daya manusia. Dari mulai terpenuhinya transformasi pendidikan bagi generasi muda, kesetaraan perempuan, pemerintah desa yang inklusif dan sikap mau terbuka untuk terus belajar dari banyak pihak. Pendidikan tranformasi ini dapat dilakukan melalui jalan kebudayaan, tradisi keagamaan atau pembelajaran berbasis praktik. Selama ada penggerak yang konsisten memberi jalan edukasi, maka desa akan muncul generasi yang selalu melakukan praktik-praktik untuk kemajuan desa.
Desa Cerdas adalah kondisi desa yang mendayagunakan sumber daya manusia dalam aspek teknologi dan informasi. Smart Village bukan hanya jargon, tapi bagaimana kesadaran mengenalkan teknologi bukan menjadi titik balik buang energi. Jika salah arah, generasi muda menjadi nir-sosial. Dengan kesadaran penuh teknologi dapat mendorong peningkatan pelayanan menjadi lebih simple, embrio ekonomi kreatif, dan mengembangkan marketing Digital. Pihak pemerintahan desa melihat smart village salah satunya yaitu terpenuhinya bank data tentang potensi yang dimiliki desa. Kalau ada yang mendaku desa cerdas, seyogyanya tidak ada lagi aparatur desa meminta berkas KTP warga dalam pelayanan administrasi. Semua sudah terdigitalisasi lengkap tentang data warga desa mulai dari pendidikan, pekerjaan, sampai asset yang dimiliki seluruh warga desa.
Desa Hebat adalah kondisi desa yang mengalami surplus dari berbagai potensi yang dimiliki. Alat ukurnya dapat dibandingkan dengan capaian target dunia misal SDGs, target nasional atau capaian yang ditarget daerah. Jika capaian sudah melampui target yang dituju, maka predikat desa hebat dapat disematkan. Pada umumnya capaian ekonomi selalu menjadi primadona atau alat ukur utama. Selain ekonomi, desa-desa hebat dapat muncul dengan berbagai keunggulan masing-masing seperti lingkungan hidup, budaya, keamanan, teknologi tepat guna, system informasi atau pelayanan publik dan lainnya.
Sekolah Desa seharusnya dapat dibangun mandiri disetiap desa. Karena kerja-kerja pendidikan tidak boleh berhenti. Diskursus tentang Desa masih minim menjadi perbincangan serius bagi warga desa. Lembaga pendidikan yang memiliki pusat studi desa juga masih sangat minim. Berbagai upaya harus dilakukan menempatkan desa sebagai subjek. Jumlah desa yang lebih banyak dari kota harus mendapat prioritas untuk terus dibahas dalam berbagai seminar, workshop, sampai obrolan di warung-warung kopi.
Penulis : Dharma Setyawan (Payungi University & Pembina GenPI Lampung)