Ormas Permala Adakan Penggalangan Dana Untuk Membantu Bocah Ketimpah Keruntuhan Batako

Madani-News.com – Lampung Tengah – Organisasi Persatuan Masyarakat Lampung (Permala) lakukan aksi penggalangan dana untuk bocah laki-laki yang terkena musibah ketimpah runtuhan pagar batako. Dari aksi penggalangan dana tersebut, berhasil terkumpul uang sebesar lima juta.

Arben (8) bocah laki-laki bernasib malang tersebut hanya bisa berbaring ditempat tidur akibat ketimpah runtuhan pagar batako dengan dioperasi pasca penggatian batok kelapanya.

Meski sudah dioperasi si anak telah dioperasi di RS Imanuel Bandar Lampung, namun tetap menjalankan proses pemulihan.

“Sewaktu mendengar ada salah satu warganya di Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah ada seorang anak yang tertimpah runtuhan batako, langsung tergugah dan ingin membantu melakukan penggalangan dana ‘Aksi Save Arben’ bekerjasama dengan Ormas Permala, Karang Taruna Kecamatan, Ibu PKK Kecamatan, dan Organisasi PSHT. Hasilnya hanya dalam waktu 3 jam saja antusias warga yang ada dilingkungan pasar kecamatan seputih surabaya lampung tengah berhasil mengumpulkan dana Rp. 5.000.000,” ujarnya kepada Madani News, Minggu Lalu (01/12/2019).

Menurut Erik Arka Putra, Ketua Dewan Pimpinan Cabang PC Permala Seputih Surabaya Arben anak ke 2 dari 2 bersaudara pasangan MN (37) dengan Ibu NH (32) ini, sebelum dioperasi dokter untuk segera mengganti batok kepalanya.

“Sebelumnya Arben sempat terluka di kepalanya saat tengah bermain bersama teman-teman sebayanya. Namun oleh orang tua dianggap permainan tersebut biasa dengan luka yang biasa, namun dengan ditengoknya dengan orangtuanya luka tersebut sangat parah karna kepala anaknya terluka serius, ” katanya.

Anggota Permala ini dengan bergerak cepat dibantu komunitas PSHT, PKK Kecamatan, serta ada orang-orang dermawan yang ada di Kecamatan Seputih Surabaya Lampung Tengah.

“Dana terkumpul tersebut rencana akan digunakan buat kebutuhan Arben seperti biaya kesembuhan yang masih dilakukan RS Imanuel Bandar Lampung dalam antisipasi di dalam kesembuhan Arben meski kepalanya belum sembuh dengan membaik,” tambahnya.

Arben mengaku tidak bisa melihat orang lain ataupun disekitar mengalami kesulitan. “Selain menjadi anak pelajar Sekolah Dasar, Arben sangat mengharapkan bisa sekolah lagi dan berkumpul dengan kawan-kawan disekolahannya,” tuturnya.

Ayah Arben yang bekerja sebagai buruh lepas, mengalami kesulitan ekonomi sehingga tidak sanggup untuk membayar penuh pengobatannya Arben apalagi berobat untuk mengobati luka kepala Arben.

“Anak seusia Arben sudah mengalami luka yang sangat parah di kepalanya. Meski demikian kini setidaknya Arben sudah dapat terbantu dalam mengatasi Luka di kepalanya yang dihadapinya dan sudah tidak lagi menahan rasa sakit akibat ketumpuhan batu batako,” pungkasnya. (Red)