Kohati Nunukan Sukses Gelar Diskusi Perempuan Pedas Berikut Ekspetasinya

Madani-news.com – Nunukan – Korp Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Kohati Komisariat Nunukan. Sukses menggelar diskusi umum perempuan, Jumat (3/5) bertempat di Taman Perpustakaan Nunukan. Dalam hal ini mereka memiliki harapan (Ekspetasi) yang sejatinya dapat berdampak pada sejumlah masyarakat Nunukan.

Aktivis Hmi Andi Sartika Ramlan, pada awak media ini menerangkan, ditengah arus masa kini yang dibungkus dengan slogan kids zaman now serta zaman millenial menjadi momok yang menakutkan dimata Hmi dan Kohati Nunukan, terhadap literasi Indonesia. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) 2014 lalu, di 61 negara, Indonesia beradadiperingkat kedua terendah dari negara yang disurvei.

Hal inilah yang melandasi mereka untuk menggelar “Diskusi  Perempuan Cerdas” (Si Pedas) yang sejatinya diperuntuhkan untuk sejumlah perempuan yang seolah tidak proaktif terhadap literasi maupun diskusi kecil pada diwilayah perbatasan ini.

Hal tersebut dibenarkan Sartika, sapaan akrbanya, proaktif terhadap literasi dan diskusi skala kecil pada kaum pria menjadi hal yang lumrah. Oleh karena itu dalam kegiatan ini pihaknya dan rekan – rekan mencoba merangkul perempuan perbatasan untuk berdiskusi dalam meningkatkan budaya literasi.

“Pencetus literasi di Nunukan sudah ada yah, itu laki-laki (Sartika, Red) tetapi untuk perempuan sangat jarang dalam saat ini, makanya kami sebagai kaum perempuan sangat berharap melalui diskusi ini minat baca di Nunukan juga dipelopori oleh perempuan”harap Sekretaris Kohati Komisariat Tarbiyah ini.

Senada pada Pelopor Rumah Baca Kaimantan Utara, Khaerul Asnan, ditengah hangatnya hari kartini kemudian disusul hari pendidikan nasional, ia berharap hal tersebut menjadi perantara dalam meningkatkan budaya literasi terkhususnya Nunukan.

“Saya juga bangga terhadap Kohati di Nunukan ini, semoga dalam hal ini perempuan lainya di perbatasan, mampu menjadi pionir literasi dan memberikan sumbangsih praktik literasi yang berkelanjutan,”ujar Khaerul selaku moderator diskusi.

Sementara itu Sekretaris Forum Alumni Kohati Nunukan, Nursida mengatakan, sejatinya dalam mengatasi problematika literasi di  Indonesia yang nyaris diurutan terakhir terhadap survei Unesco, ia mengharapkan kegiatan diskusi seperti “Si Pedas” akan terus berlanjut sehingga dari diskusi – diskusi seperti ini akan lahir pionir – pionir baru dalam mengembangkan budaya literasi, terkhususnya di Nunukan.

“Saya hadir disini pantau mereka ya, bangga melihat Kohati melaksanakan diskusi ini, semoga ini awal dalam menciptkan pelopor literasi di Nunukan, bukan hanya perempuan tetapi pria juga kita harapkan lebih peduli akan literasi,” tutupnya.

Dalam pelaksanaan “Si Pedas” proses berjalan dengan lancar, yang dihadiri oleh Mahasiswa STIT Ibnu Khaldun Nunukan, PDD Poltek Nunukan, HMI Nunukan serta pemuda penggiat literasi di Nunukan. (Red/Ahmad Albar)