Madani-News.com – Kota Metro – Aksi unjuk rasa yang dilalukan oleh sekelompok Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Metro di depan kantor KPU Metro, Lampung, Senin (20/5/2019) berujung ricuh. Massa terlibat bentrok dengan pihak kepolisian yang berjaga.
Bentrokan terjadi ketika sejumlah massa memaksa masuk ke dalam kantor KPU. Mereka hendak bertemu dengan perwakilan KPU untuk membahas banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia dan sakit serta mengevaluasi penuh Pemilu 2019 ini yang dianggap rumit dalam sejarah pemilu Indonesia.

Namun permintaan massa HMI untuk masuk ke dalam KPU dihadang oleh pihak kepolisian. Sehingga akhirnya terjadi aksi saling dorong antara massa HMI dan pihak kepolisian.
Ketegangan sempat mereda setelah polisi berupaya menenangkan massa HMI ini,
dalam aksinya mereka juga membawa sebuah keranda mayat yang dituliskan ‘Demo crazy 2019 dan Melakukan tabur bunga serta melakukan bakar bar di depan kantor KPU Metro.
Massa HMI ini menuntut pemerintah dan KPU bertanggung jawab atas banyaknya petugas KPPS yang meninggal dalam pemilu 2019. Mereka meminta agar segera dibentuk tim pencari fakta (TPF). Dan mendendesak segera Untuk mengevaluasi secara total pemilu 2019 ini.
“Dalam aksi ini Tuntutan kami adalah mendorong terbentuknya tim pencari fakta (TPF) yang independen atas meninggalnya 554 penyelenggara serta mendorong untuk segera mengevaluasi secara total penyelenggara pemilu 2019” Ujar Yuki Akbar, selaku Korlap aksi. (Red/Toni)