Madani-News.com – Jakarta – Indonesia akan memasuki revolusi konsumen. Jumlah konsumen di Indonesia diperkirakan akan meningkat pada tahun 2020.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut para pengusaha harus bersiap diri menghadapi revolusi konsumen. Revolusi konsumen sendiri rencananya akan terjadi pada tahun 2020 mendatang.
Oleh sebab itu, Jakarta, Minggu (22/9/2019), Okezone akan merangkum fakta-fakta mengenai revolusi konsumen Indonesia di tahun 2020. Berikut Faktanya:
1. Presiden Jokowi meminta para pengusaha berhati-hati
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pengusaha untuk berhati-hati dalam menghadapi revolusi konsumen. Para pengusaha dalam negeri harus berbenah agar pasarnya tak direbut oleh asing.
Apalagi, saat ini memasuk zaman perdagangan bebas dan pemerintah pun tengah mendorong masuk investasi asing. Ditambah lagi, pasar konsumen di Indonesia merupakan salah satu yang paling menarik di dunia.
“Hati-hati. Jangan sampai yang mengambil manfaat justru dari negara lain, dari asing. Hati-hati ini. Karena artinya apa? Indonesia akan semakin atraktif bagi investasi bisnis global,” ujarnya dalam acara Munas Hipmi di Hotel Sultan, Jakarta.
2. Indonesia menarik di mata investor global
Menurut Jokowi, semakin menariknya Indonesia di mata investor global karena kondisi perang dagang dan ancaman resesi global. Hal itu menurutnya harus disikapi oleh pengusaha dengan hati-hati karena magnet konsumen Indonesia akan semakin kuat.
“Saya titip jangan sampai peluang-peluang, opportunity yang ada dipakai oleh merek-merek asing, dipakai negara-negara luar, sehingga mereka bondong-bondong memanfaatkan kesempatan ini,” katanya.
3. 141 juta penduduk Indonesia bakal naik kelas pada 2020
Pada revolusi konsumen ini lanjut Jokowi, akan ada 141 juta penduduk middle class yang naik kelas pada tahun 2020. Isitilah dari naik kelas ini disebut juga sebagai fenomena the born consumer.
“Dibandingkan 5 tahun lalu yang cuman 70 jutaan (jiwa) terjadi peningkatan lebih dari 100%. Ini lah bukti adanya revolusi konsumen di Indonesia,” ujarnya dalam acara Munas Hipmi di Hotel Sultan, Jakarta.
4. Kenaikan sebaran geografis konsumen yang semakin merata
Tak hanya dari sisi jumlah konsumennya saja, dari sisi jumlah wilayah juga pada tahun depan akan ada 54 lebih Kabupaten Kota yang akan naik kelas. Padahal sebelumnya, hanya 25 Kabupaten Kota yang masyarakatnya naik kelas
“Sebaran geografis yang ada 25 kabupaten kota memiliki konsumen lebih 500 ribu pada tahun depan akan meningkat 54 kabupaten dan kota,” ucapnya.
5. Fenomena the born consumers harus dimanfaatkan secara maksimal
Oleh karena itu lanjut Jokowi, fenomena the born consumers ini agar bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh pengusaha Indonesia. Sebab, pangsa pasar yang diproyeksikan semakin besar akan mendatangkan pesaing-pesaing dari luar negeri (investor asing)
“Jangan sampai peluang yang ada ini dipakai merek-merek asing dipakai luar. Sehingga, (asing) berbondong-bondong memanfaatkan ini,” ucapnya.
Sumber : Okezone.com