Madani-News.com – Sungai pun tersenyum
Seperti terharu ketika hujan
Lembut senyuman mentari
Menari nari menggugah esok
Untuk rencana yang tercatat
Mengingatkan keutuhan tentang ketulusan
Hujan
Seakan tlah memberi isyarat
Buat keindahan alam
Yang terus menyapa kadang menyentil
Ingin di peluknya rimbun yang tlah kerontang
Atau air hujan tlah berubah ujud
Dan sungaipun bersenandung parau
Hujan
Rintik rintik yang sejuk
Mengigau akan esok
Kemana arah berjalan menuju titik ini
Hanya kubangan kubangan yang kini terlihat
Keruh
Terlihat di sana sini
Esok seperti tak ada secercah
Hilang jernih memekat membau
Hujan
Untuk esok yang tak tertulis
Buatkan puisi ini menjadi rendah
Tertindih himpitan kelam
Yang dulu hijau
Esok buatkanlah semua indah
Walau harus tergilas onak
Yang kadang di rusak secercah
Atau semua tlah di lumat
Oleh mereka
Mereka yang tertutup hati nuraninya
Oleh buih buih yang tlah hinggap
Dan esok
Hanya cerita yang tak tertulis
Dan goresan usang
Buatkan kecewa tentang hari yang indah
Semua mungkin tlah berganti
Oleh tembok penuh luka
Dan hujan seperti menerpa kekosongan
Buat mereka
Yang berpikir sejenak
Di mana indah alam ini
Yang terlindas tirani
Untuk esok
Yang sudah terluka
Puisi pun seperti tak beraturan
Hanya goresan penuh guratan
Hanya sisa waktu yang akan terus bicara
Penulis : Dedy Prastyo (Way galih_ Tgl 25.05.19_Pukul 23.06 Wib)