Dinsos Lamteng Adakan Sosialisasi BIMTEK Aplikasi SIKS-NG

Madani-News.com – Lampung Tengah – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah melalui Dinas Sosial (Dinsos) menerapkan aplikasi SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation). Hal ini dilakukan agar data kemiskinan bisa terverifikasi dengan baik. Sehingga secara otomatis, penanganan kemiskinan pun bisa dilakukan dengan baik.

Terkait aplikasi tersebut, Kamis (30/5) siang, di Balai Kampung Gaya Baru 7 kec. Seputih Surabaya kab. Lampung Tengah, para operator desa dibekali dalam Bimtek (bimbingan teknik) agar para pendata ini bisa bekerja optimal sehingga data kemiskinan bisa terverifikasi dengan baik. Bimtek tersebut diikuti dua kecamatan, yaitu Kecamatan Seputih Surabaya dan Kecamatan Bandar Surabaya, dengan melibatkan 24 Operator Desa dan 24 Kaur Kesra.

“Untuk pemutakhiran basis data terpadu kemiskinan di kabupaten Lampung Tengah ini telah menggunakan aplikasi SIKS-NG,” ungkap Johanes Canzen selaku Supervisor SIKS-NG sekaligus pemateri dalam acara Bimtek.

Karena itu, seluruh operator desa ditingkatkan wawasannya agar mudah melakukan pendataan sistem IT.

Aplikasi tersebut menurut Johanes, untuk mensinergikan seluruh perangkat yang ada di kabupaten Lampung Tengah mulai dari kecamatan, kelurahan, Kepala Dusun, dan RT, agar bisa melakukan pengawasan bagaimana bentuk penanganan kemiskinan yang dilakukan Dinsos.

“Setiap data yang diinput akan dilaporkan atau diverifikasi setiap dua kali setahun,” jelas dia.
Johanes menuturkan, penanggulangan kemiskinan merupakan bagian dari visi misi, dan program Pemkab Lampung Tengah melalui perlindungan sosial yang diimplementasikan melalui Program Keluarga Harapan atau PKH, Kartu Indonesia Sehat atau KIS, Kartu Indonesia Pintar atau KIP dan bantuan sosial Beras Sejahtera atau Bansos Rastra. Namun itu takan berhasil jika tidak terverifikasi dengan baik. Sehingga melalui aplikasi SIKS-NG ini diharapkan kedepannya dapat mengolah dan menghasilkan data yang akurat.

Dikatakannya, berdasarkan pengalaman selama ini masih ada laporan terkait penyaluran bantuan yang belum tepat sasaran. Contoh orang sudah meninggal masih masuk dalam data penerima bantuan, warga miskin belum masuk data penerima bantuan, dan justru warga yang sudah tidak layak menerima bantuan masih masuk dalam data penerima bantuan program-program pengentasan kemiskinan.
“Keberhasilan penanggulangan kemiskinan sangat ditentukan dengan ketetapan sasaran, maka dari itu kita harus mempunyai data kemiskinan yang valid, yang bisa dipercaya dan dijadikan acuan program penanganan kemiskinan sehingga memudahkan penanggulangan kemiskinan itu sendiri,” harapnya.

Sementara itu Eko Operator Kampung Gaya Baru 3 Kecamatan Seputih Surabaya yang ikut bagian menjadi peserta pelatihan mengatakan, kegiatan Bimtek SIKS-NG tersebut menjadi angin segar bagi desanya yang memang sangat berharap data yang sudah ada bisa diupdate secara bertahap sehingga data yang ada betul-betul data yang valid. (Red/Fufu)